(Dokumentasi KKN
25 UTM 2019 Oleh PDD)
Menurut cerita dari seorang tokoh masyarakat yang ada di desa ini pada zaman dahulu didaerah ini hiduplah suami istri yang sudah tua, orang-orang yang ada disekitarnya biasanya memanggilnya buyut. Pada suatu hari buyut laki minta izin kepada istrinya untuk mengadakan perjalanan keluar daerah untuk mencari pekerjaan yang lain karena pekerjaan yang ada tidak dapat mencukupi kebutuhan hidupnya. Istrinya sangat mendukung keputusan yang diambil oleh kakek tersebut.
Setelah berpamitan dengan istrinya
berangkatlah buyut tersebut walaupun
sebenarnya mereka juga tidak tahu harus pergi kemana. Dia terus berjalan
menuruti kata hatinya tak tahu akan kemana. Hari berganti hari, bulan berganti
bulan bahkan tahun berganti tahun tapi kakek tersebut tidak kunjung kembali,
dan istrinya dengan setia menunggu kedatangannya.
Beberapa tahun kemudian nenek
tersebut mendapatkan kabara dari seseorang bahwa sang kakek jatuh sakit di
suatu tempat, mendengar berita tersebut nenek segera menyusul ke tempat
tersebut dan alangkah terkejutnya dia mendengar bahwa suaminya telah meninggal
dan dikuburkan oleh penduduk yang ada didaerah tersebut. Melihat kenyataan yang
terjadi tersebut akhirnya sang nenek memutuskan untuk kembali pulang dan
mengatakan buyut mlaku yang dalam bahasa Indonesianya berabti buyut yang senang
berjalan dan dalam perkembangan selanjutnya daerah tersebut dinamakan dengan
desa Mlakah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar